KARAKTERISTIK ,
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM DARI TAHUN 1968 SAMPAI TAHUN 2006
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut, S. Nasution (dalam Jumari (2007) menyebutkan
bahwa perubahan kurikulum mengikuti dua prosedur, yaitu Administrative
approach dan grass roots approach. Administrative approach,
yaitu suatu perubahan atau pembaharuan yang direncanakan oleh pihak atasan
untuk kemudian diturunkan kepada instansi-instansi bawahan sampai kepada
guru-guru, jadi from the top down, dari atas ke bawah, atas inisiatif
para administrator. Yang kedua, grass roots approach, yaitu yang dimulai
dari akar, from the bottom up, dari bawah ke atas, yakni dari pihak guru
atau sekolah secara individual dengan harapan agar meluas ke sekolah-sekolah
lain.
1.
Kurikulum 1968
a.
Karakteristik
kurikulum 1968
-
Kurikulum 1968
merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan
struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
-
Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok.
b.
Kelebihan Kurikulum 1968
-
Pendidikan diarahkan pada kegiatan
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat
dan kuat
c. Kekurangan Kurikulum 1968
-
Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.
-
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis,
tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan.
2. Kurikulum 1975
Di dalam kurikulum 1975, pada setiap
bidang studi dicantumkan tujuan kurikulum, sedangkan pada setiap pokok bahasan
diberikan tujuan instruksional umum yang dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai
satuan bahasan yang memiliki tujuan instruksional khusus. Dalam proses
pembelajaran, guru harus berusaha agar tujuan instruksional khusus dapat
dicapai oleh peserta didik, setelah mata pelajaran atau pokok bahasan tertentu
disajikan oleh guru. Metode penyampaian satun bahasa ini disebut prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Melalui PPSI ini dibuat satuan
pelajaran yang berupa rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
a. Karakteristik kurikulum 1975
-
Berorientasi
pada tujuan
-
Menganut
pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan
peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
-
Menekankan
kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
-
Menganut
pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya
tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku
siswa.
-
Dipengaruhi
psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon
(rangsang-jawab) dan latihan (drill).
b. Kelebihan Kurikulum 1975
-
Menekankan pada
pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu
-
Menganut sistem
yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik,dapat diukur
dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa
c. Kelemahan Kurikulum 1975
-
Guru dibuat
sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran
3.
KURIKULUM
1984 (KURIKULUM CBSA)
a. Karakteristik Kurikulum 1984
-
Mengusung process skill approach.
Meski mengutamakan pendekatan proses,
tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut
"kurikulum1975 yang disempurnakan".
-
CBSA merupakan suatu upaya dalam
pembaharuan pendidikan dan pembelajaran pada
saat itu. Pendekatannya
menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar.
-
Dalam CBSA kegiatan belajarnya
diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi,
membuat sesuatu, menulis laporan,
memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya.
-
Materi
pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah
pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan
keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin
dalam dan luas materi pelajaran yangdiberikan.
-
Menanamkan
pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang
dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan
latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media
digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya
-
Materi
disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi
pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada
jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret,
semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari
contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana
menuju ke kompleks.
-
Menggunakan
pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar
mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan
memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan
keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam
mencapai tujuan pelajaran.
b.
Kelebihan kurikulum
1984 (CBSA)
-
Pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat
secara fisik, mental, intlektual dan emosional dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektip, maupun
psikomotor.
c. Kekurangan Kurikulum 1984 (CBSA)
-
Posisi siswa
ditempatkan sebagai subjek belajar.
-
Banyak sekolah
kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang
kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang
menyolok guru tak lagi mengajaar model berceramah.
4. Kurikulum 1994
a.
Karakteristik
kurikulum 1994
-
Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur
wulan.
-
Pembelajaran di
sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada
materi pelajaran/isi).
-
Kurikulum 1994
bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua
siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga
daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
-
Dalam
pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang
melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada
jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan
penyelidikan.
-
Dalam
pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok
bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan terdapat
keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan
pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan
masalah.
b.
Kelebihan
Kurikulum 1994
-
Penggunaan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik,
dan social.
-
Pengajaran dari
hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit,
dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
c. Kekurangan Kurikulum 1994
-
Aspek yang di
kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.
-
Konsep
pengajaran satu arah, dari guru ke murid.
-
Beban belajar
siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/
substansi setiap mata pelajaran.
-
Materi pelajaran
yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan
berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi
kehidupan sehari-hari.
-
Pengulangan-pengulangan
materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.
-
5.
KURIKULUM
2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK))
a. Karakteristik Kurikulum 2004
-
Menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
-
Berorientasi
pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
-
Penyampaian
dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
-
Sumber belajar
bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif.
-
Penilaian menekankan
pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi.
b. Kelebihan Kurikulum 2004
-
Dalam
pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
-
Pembelajaran
berpusat pada siswa.
-
Penggunaan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
-
Sumber belajar
yang bervariasi.
c. Kekurangan Kurikulum 2004
-
Kurangnya sumber
manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan kata lain masih rendahnya
kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lebih
kreatif dalam menjalankan pendidikan.
6.
KURIKULUM
2006-Sekarang (KTSP)
Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional pendidikan yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang berlaku dewasa
ini di Indonesia. KTSP diberlakukan mulai tahun ajaran 2006/2007 yang menggantikan
kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini lahir seiring dengan pemberlakuan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional serta
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Salah satu perbedaan KTSP dibandingkan dengan kurikulum yang pernah berlaku
sebelumnya di Indonesia adalah terletak pada sistem pengembangannya.
Pengembangan kurikulum sebelum KTSP dilakukan secara terpusat (sentralistik),
sedangkan KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan dengan memperhatikan karakteristik dan perbedaan daerah
(desentralistik).
a. Karakteristik KTSP
-
Menekankan
pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual, maupun klasikal.
-
Berorientasi
pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman.
-
Penyampaian
dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
-
Sumber
belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsure edukatif.
-
Penilaian
menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi.
b. Kelebihan KTSP
-
Dalam
pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
-
Pembelajaran
berpusat pada siswa.
-
Penggunaan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
-
Sumber belajar
yang bervariasi.
-
seorang guru benar-benar
digerakkan menjadi manusia yang professional yang menuntut kekereatifitasan.
c. Kekurangan KTSP
-
Minimnya
sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dan terutama
sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar